Leta Kepasa dalam Upacara Membuka Kebun Baru Masyarakat Kampung Lewoawang: Kajian Ekolinguistik
DOI:
https://doi.org/10.37985/jer.v5i4.1914Keywords:
Leta Kepasa, Pola Sintaksis, Makna Semantis, Model Dialog, Dimensi Praksis SosialAbstract
Tujuan penelitian adalah menemukan pola sintaksis, makna semantis, serta bentuk dan makna dialog ungkapan leta kepasa. Hal ini didasarkan pada dua konsep kajian Ekolinguistik, yakni lingkungan bahasa dan bahasa lingkungan. Data penelitian deskriptif kualitatif ini bersumber dari masyarakat Desa Lewoawang, Kabupaten Flores Timur. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan teknik rekam catat dan dianalisis dalam tiga tahap, yakni reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian adalah (1) penggunaan kalimat deklaratif dan imperatif, (2) terkandung makna semantis konotatif, (3) model dialog lingkungan TOPOS (ruang, waktu, tempat) melibatkan empat konstituen, yakni (S1) ketua adat (penutur); (s2) pemilik ladang (mitra tutur); (S3) pihak yang terlibat (konsumen); (O) ladang (objek), dan (4) dimensi praksis sosial yang melatarbelakangi lingkungan TOPOS, yakni dimensi ideologis (keyakinan total kepada Lera Wulan Tana Ekan dan kemampuan mempelajari iklim dan musim), sosiologis (keharmonisan hidup manusia, sesama dan ciptaan lainnya), dan biologis (tanah, air, udara yang memberikan kehidupan).
Downloads
References
Al-Gayoni, Y. U. (2010). Mengenal Ekolinguistik. https://Yusradiusmanalgayoni.Blogspot.Com/2010/05/. https://yusradiusmanalgayoni.blogspot.com/2010/05/
Bundsgaard, J., & Steffensen, S. (2000). The Dialectics of Ecological Morphology -or the Morphology of Dialectics. Dialectal Ecolinguistics: Three Essays for the Symposium 30 Years of Language and Ecology in Graz, January 2002, 8–34.
Fill, A., & Mühlhäusler, P. (2006). The Ecolinguistics Reader: Language, Ecology and Environment. In The Ecolinguistics Reader: Language, Ecology and Environment. https://doi.org/10.1080/14664200308668051
Mbete, A. M. (2017). Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Ekolinguistik. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2), 352–364. https://doi.org/10.22225/jr.1.2.40.352-364
Muzaiyanah. (2015). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 25, 145–152.
Parji, R. P., & Prihandini, A. (2023). Makna Denotatif Dan Konotatif Empat Kutipan Milik Sage Pada Permainan Valorant: Kajian Semantik. Mahadaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(1), 85–94. https://doi.org/10.34010/mhd.v3i1.7617
Sri Puji Astuti. (2017). Analisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia. NUSA Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, 12(4), 206–215.
Subiyanto, A. (2013). Ekolinguistik : Model Analisis. HUMANIKA, 18(2). https://doi.org/https://doi.org/10.14710/humanika.18.2.
Downloads
Published
Check index
How to Cite
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Bartoldus Sora Leba, Fransiska Jone Mare

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.Â
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).