Dimensi Ritual dan Doa dalam Tradisi Gendang Beleq Kajian Semiotika Komunikasi di Pulau Lombok

Authors

  • Ahmad Zaenal Abidin Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Mataram
  • Suprapto Suprapto Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Mataram

DOI:

https://doi.org/10.37985/jer.v5i4.1908

Keywords:

Gendang Beleq, Ritual, Doa, Lombok

Abstract

Gendang beleq merupakan alat musik tradisional yang berasal dari pulau Lombok alat musik ini begitu terkenal dari zaman dahulu sampai saat ini, Hampir semua kalangan masyarakat menyukai pertunjukan dari alat musik tidak heran musik gendang beleq masih bisa bertahan sampai saat ini dan menjadi salah satu warisan budaya yang mesti dilestarikan. Penelitian ini akan membahas mengenai gendang beleq dan ritual yang menyatu dalam permainan alat musik tersebut dengan menggunakan penndekatan dari semiotika komunikasi, adapun focus kajian adalah bagaimana proses ritual dilakukan dan Kapan ritual ini dilakukan, Apa saja yang harus dipersiapkan dan apa Tujuan dari ritual tersebut. penelitian ini dilakukan pada salah satu kelompok musik tradisional gendang beleq yang ada di dusun lelede, desa banyumulek, lombok barat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu peneliti dalam hal ini mendeskripsikan hasil temuan yang ada di lapangan dengan menggunakan bahasa   yang bisa menerangkan tentang apa yang benar-benar ditemui di lapangan. Data diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu narasumber yaitu tokoh yang memang bertugas untuk melakukan proses ritual tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual dalam permainan gendang beleq memiliki makna simbolis yang mendalam, mencakup penghormatan terhadap leluhur, memohon keselamatan, serta menjaga harmonisasi antara manusia dan alam. Pelaksanaan ritual melibatkan serangkaian persiapan khusus, seperti penyediaan sesajen dan doa bersama, yang dilaksanakan pada momen tertentu sesuai kepercayaan setempat. Hal ini mempertegas peran penting gendang beleq tidak hanya sebagai ekspresi seni, tetapi juga sebagai medium yang merekatkan tradisi, spiritualitas, dan identitas budaya masyarakat Lombok.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Fakihuddin, L., & Sarwadi, G. (2019). Mantra sasak: Klasifikasi, Fungsi dan penggunaannya oleh masyarakat desa Ganggelang. Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(April), 10–25.

Agusman, & Mahyudi, J. (2021). Mantra masyarakat Sasak : Kajian bentuk , fungsi , dan aspek teologi. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Pubahan Sosial, 5(2), 241–253.

Purwanti, & Wahyuni, I. (2020). Fungsi dan nilai mantra dalam masyarakat Banjar. CaLLs, 6, 211–220.

Noor, Z. Z. (2015). Metodologi penelitian kualitatif dan kuntitatif (pertama). Deepublish. https://repo.jayabaya.ac.id/74/1/Buku Metodologi Penelitian.pdf

Dekhi. (2019). Mengenal tradisi ritual jawa. https://kebudayaan.slemankab.go.id/post/mengenal-tradisi-ritual-jawa

S, S. G. T., Sudiarta, I. W., & Eka, G. (n.d.). Gendang beleq di desa belanting kecamatan sambelia kabupaten lombok timur ( kajian senirupa ).

Novitasari, D., Sridana, N., & Tyaningsih, R. Y. (2022). Eksplorasi etnomatematika dalam alat musik gendang beleq suku sasak. Jurnal Inovasi Pendidikkan Matematika, 5(1), 16–27.

Ernaningsih, D. N. (2016). Penanaman nilai-nilai melalui kegiatan ritual di perpustakaan universitas negeri malang. Acarya Pustaka, 2(1), 1–18.

Hoed, B. H. (2014). Semiotika & Dinamika sosial budaya (ketiga). komunitas banbu.

Fadilah, N., Budiman, D. A., Yudisiani, Tanti, D. S., Zubair, A., Safrudiningsih, Sari, A., Wulandari, A., Nastain, M., Putri, I. D. A. H., Kartika, N. G. A., Sulaeman, Hernawati, R., Hanum, A. N., Saludan, S., Aziz, A., Wulandari, H., Qurniawati, E. F., Riauan, M. A. I., … Lusianawati, H. (2017). Komunikasi parawisata, budaya dan embangunan potensi daerah (D. H. Santoso, K. Andryani, M. Nastain, & H. Budianto (eds.); pertama). Buku Litera Yogyakarta.

Fikry, M. F. Al, Mustamar, S., & Pudjirahadjo, C. (2019). Mantra petapa alas purwo: kajian smiotika Riffaterre. Jurnal Semiotika, 20, 108–119. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/SEMIOTIKA/index

Susilastri, D. (2014). Singkretime mantra masyarakat aji: sebuah identitas budaya. 163– 170.

Abdussamad, Z. (2021). Metode penelitian kualitatif (P. Rapanna (ed.); pertama). cv. syakir media prss.

R. Fazalani, “Kesenian Gendang Belek Masyarakat Suku Sasak Sebagai Budaya Tradisional,” Ling. Fr. J. Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, vol. 4, no. 2, pp. 256–268, 2020.

M. Takari, dkk, “Masyarakat Kesenian di Indonesia,” p. 219, 2008.

Downloads

Published

2024-12-04

How to Cite

Abidin, A. Z., & Suprapto , S. (2024). Dimensi Ritual dan Doa dalam Tradisi Gendang Beleq Kajian Semiotika Komunikasi di Pulau Lombok. Journal of Education Research, 5(4), 5906–5913. https://doi.org/10.37985/jer.v5i4.1908

Issue

Section

Articles

Categories