Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Produksi Asi pada Ibu Nifas di BPM Noranita Kurniawati
DOI:
https://doi.org/10.37985/jer.v4i1.154Abstract
ASI tidak keluar adalah kondisi tidak diproduksinya ASI atau sedikitnya produksi ASI. Hal ini disebabkan pengaruh hormon oksitosin yang kurang bekerja sebab kurangnya rangsangan isapan bayi yang mengaktifkan kerja hormon oksitosin. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan produksi ASI pada ibu nifas yang diberi perlakuan pijat oksitosin dan tanpa perlakuan di BPM Noranita Kurniawati, Amd.Keb Desa Tugu Sumberejo, Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan desain rancangan posttest dengan kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah ibu nifas 3 jam postpartum di BPM Noranita Kurniawati, Amd.Keb Desa Tugu Sumberejo, Kabupaten Jombang berjumlah 80 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil melalui cara purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil Uji statistik menunjukkan pengaruh signifikan antara pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di BPM tersebut. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi tenaga kesehatan terutama bidan sebagai pelaksana sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu akan pijat oksitosin dan dapat memotivasi ibu dan keluarga untuk melakukan pijat oksitosin serta memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada ibu nifas tentang manfaat pijat oksitosin.
Downloads
References
A.P, A. M. (2013). Perbedaan Lama Kala I Fase Aktif pada Ibu Bersalin yang Dilakukan dan yang Tidak Dilakukan Pijat Endorphin di RB Margo Waluyo Surakarta. Jurnal Kebidanan, 1(1), 30–36.
Devi Syamsuddin, S., & HN, S. (2020). Studi Literatur Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas. Urnal Fenomena Kesehatan, 3(2), 384–391.
Endah, S. N. I. M. (2011). Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Pengeluaran Kolostrum pada Ibu Post Partum di Ruang Kebidanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Kartika, 99. https://doi.org/https://doi.crossref.org/servlet/useragent
Fikawati, S. (2015). Gizi Ibu dan Bayi. Rajagrafindo Persada.
Indonesia, I. D. A. (2022). Materi Edukasi. IDAI.
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia 2021. In Pusdatin.Kemenkes.Go.Id.
Khairani, L., Komariah, M., & Mardiah, W. (2012). PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI RUANG POST PARTUM KELAS III RSHS BANDUNG. Students E-Journal, 1(1), 33.
Lestari, L. L. S. E. E. K. P. (2020). Pengaruh Metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorfin Oksitosin Suggestif) Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Nifas. Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR), Vol 3, No 1 (2020), 18–25.
Monika, F. B. . K. S. (2016). Buku Pintar ASI dan Menyusui. Noura Books.
Purwoastuti, E. S. W. T. E. (2017). Asuhan Kebidanan : Masa Nifas & Menyusui. Pustaka Baru Press.
Suryani, E., & Astuti, E. W. (2013). PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PRODUKSI ASI IBU POSTPARTUM DI BPM WILAYAH KABUPATEN KLATEN. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2023 Ardiyanti Hidayah, Rista Dian Anggraini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.Â
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).