Korelasi Antara Kurikulum Merdeka dan Keberanian Menyampaikan Gagasan Ide dalam Mendukung Pengembangan Berfikir Kreatif pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Authors

  • Achsani Taqwim Pendidikan Agama Islam, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, Indonesia
  • Saihul Atho Alaul Huda Pendidikan Agama Islam, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37985/jer.v5i3.1124

Keywords:

Kurikulum Merdeka, Keberanian Menyampaikan Gagasan, Berpikir Kreatif, Pendidikan Vokasi, Sekolah Menengah Kejuruan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi antara penerapan Kurikulum Merdeka dan keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan ide yang mendukung pengembangan berpikir kreatif pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Al-Musyaffa’ Kendal, Jawa Tengah. Kurikulum Merdeka diperkenalkan sebagai respon terhadap kebutuhan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih fleksibel dan inovatif, yang diharapkan dapat mengatasi keterbatasan kurikulum konvensional yang sering dianggap rigid dan kurang mendukung kreativitas. Masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan ide kreatifnya, yang seringkali terkendala oleh struktur kurikulum yang rigid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan survei, melibatkan seratus lima puluh siswa yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang dirancang untuk mengukur level keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan serta kemampuan berpikir kreatif mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara implementasi Kurikulum Merdeka dengan peningkatan keberanian siswa dalam menyampaikan ide-ide kreatif. Analisis statistik menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka berhasil menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung terhadap ekspresi kreatif dan keberanian intelektual. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa Kurikulum Merdeka dapat dianggap sebagai strategi efektif dalam memfasilitasi pengembangan berpikir kreatif, yang selaras dengan kebutuhan pendidikan abad ke dua puluh satu.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anoraga, P. (2018). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Digital. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arikunto, S. (2017). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Depdikbud. (1994). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.

Depdiknas. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Fitriani, S. (2015). Strategi Pengembangan Berpikir Kreatif Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan Vokasional, 10(2), 45-58.

Guskey, T. R. (2014). Evaluating Professional Development. Thousand Oaks, CA: Corwin.

Hake, R. R. (1998). Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for introductory physics courses. American Journal of Physics, 66(1), 64-74.

Hattie, J. (2012). Visible Learning for Teachers: Maximizing Impact on Learning. New York: Routledge.

Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Malhotra, Y. (2010). Pengembangan Kreativitas dalam Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Mulyasa, E. (2017). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Patton, M. Q. (2015). Qualitative Research & Evaluation Methods (4th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Riduwan. (2018). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Robinson, K. (2011). Out of Our Minds: Learning to Be Creative. Oxford: Capstone Publishing.

Santrock, J. W. (2015). Life-Span Development (15th ed.). New York: McGraw-Hill Education.

Schunk, D. H. (2016). Learning Theories: An Educational Perspective (7th ed.). Boston: Pearson.

Slavin, R. E. (2018). Educational Psychology: Theory and Practice (12th ed.). Boston: Pearson.

Strauss, A., & Corbin, J. (1998). Basics of Qualitative Research: Techniques and Procedures for Developing Grounded Theory (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Winkel, W. S. (2017). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yin, R. K. (2014). Case Study Research: Design and Methods (5th ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Downloads

Published

2024-07-06

How to Cite

Taqwim, A., & Huda, S. A. A. (2024). Korelasi Antara Kurikulum Merdeka dan Keberanian Menyampaikan Gagasan Ide dalam Mendukung Pengembangan Berfikir Kreatif pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Journal of Education Research, 5(3), 2587–2594. https://doi.org/10.37985/jer.v5i3.1124

Issue

Section

Articles

Citation Check